Senin, 19 November 2012

Sejarah singkat TRISULA

Perguruan Olahraga Beladiri Trisula didirikkan oleh H. A Rachman Djohan, Ko Fung Wi dan Obet  di Jakarta pada tanggal 17 April 1976. Adik dan kakak seperguruannya memang membantu pencetusan Perguruan Olahraga Beladiri Trisula  tetapi yang mengembangkan dan memperluasnya adalah H. A. Rachman Djohan yang lebih di kenal dengan Rahman. Yang semasa kecilnya hingga kini gemar  mengikuti kegiatan beladiri antara lain ialah  Pencak silat, Karate dan Kung Fu. Dari beberapa perguruan yang di ikutinya ia lebih mendalami ilmu beladiri asal Negeri Cina yaitu Kung Fu.
Beliau belajar Kung Fu di Ibukota Jakarta yang pada waktu itu nama perguruannya adalah Kimdo ia belajar langsung dengan seorang maha guru yang bernama Ko Atai. Setelah sekian tahun belajar Kimdo, dengan kematangan beladirinya akhirnya beliau mendirikan sebuah Perguruan Olahraga Beladiri. Dengan pengalaman dan kepintaran yang ia miliki lalu beliau mengkombinasikan beberapa jurus-jurus dari beladiri yang penah pelajarinya. Akhirnya tercetuslah suatu Perguruan Olahraga Beladiri Trisula. Jurus-jurus Trisula sangat kuat untuk bertahan  dan sangat mematikan untuk menyerang. Terlepas dari jurus, trisula mempunyai bermacam-macam jenis senjata.
H. A Rachman Djohan yang dilahirkan tanggal 28 Agustus 1948 di Makassar yang sangat kental kultur budayanya yang keras, menjadikannya  seorang yang bertekad dan mengeraskan hati untuk mengembangkan Porbri Trisula. Akhirnya H. A. Rachman Djohan pulang dari Ibu kota Jakarta untuk dapat mengembangkan Porbri Trisula di tempat kelahirannya Yaitu Makassar. Dengan ketekunannya akhirnya trisula berkembang pesat di sulawesi selatan tepatnya di Ujung Pandang Perguruan bela diri Trisula sangat di gemari oleh segala lapisan baik Abri, sipil, Mahasiswa dan pelajar.
Dan tepat tahun 1992   Trisula masuk  ke dalam  Keluarga Besar Ikatan Pecak Silat Indonesia ( IPSI ) yang akhirnya Trisula dapat mengikuti kegiatan yang di adakan oleh IPSI Ujung Pandang.